Kita Mungkin Tidak Akan Pernah Jadi Yang Terbaik
Menghargai Perjalanan Unik Kita: Sebuah Perspektif tentang Pertumbuhan
Seiring berjalannya waktu, kita sering menemukan diri kita tenggelam dalam bayang-bayang keberhasilan dan pencapaian orang lain. Terkadang kita lupa, kehidupan bukanlah perlombaan untuk menjadi yang terdepan. Saat kita melihat prestasi orang lain, misalnya teman yang berhasil membuka usaha atau sahabat yang memenangkan kompetisi, kita sering terjebak dalam perbandingan.
Seperti juga saat mendengar kisah seorang teman yang baru menyelesaikan bootcamp selama 3 bulan, berhasil masuk dalam sebuah perusahaan besar yang diimpikan banyak orang. Tentu, hal itu bisa memotivasi, tapi juga bisa mengganggu.
Namun, perlu diingat.
Dalam setiap perjalanan, tak selalu tentang siapa yang paling cepat sampai.
Ada sebuah ungkapan bijak yang mengatakan, “Membandingkan diri dengan orang lain adalah cara tercepat untuk kehilangan kebahagiaan.” Saat kita sibuk mengejar bayangan orang lain, kita lupa betapa berharganya jejak kaki kita sendiri.
Mungkin kita tidak selalu menjadi bintang yang paling bersinar. Dan itu tak masalah. Karena dalam gelap, bahkan bintang paling redup pun tetap bersinar dan memiliki tempatnya sendiri.
Bagaimana dengan Bakat? Bakat hanya Sebuah Bagian Kecil dari Keseluruhan Cerita.
Keberuntungan adalah saat kesempatan bertemu dengan persiapan.
Mungkin ada orang yang terlahir dengan bakat, namun tanpa usaha dan dedikasi, bakat tersebut hanyalah potensi yang terbuang.
Misalnya, saya mungkin tak memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang seni menggambar, namun dengan tekad, saya bisa menciptakan beberapa karya indah dengan cara saya sendiri.
Setiap langkah, bahkan yang paling kecil sekalipun, adalah progress. Impian akan tetap menjadi impian, kecuali kita bergerak untuk mewujudkannya.
Jadi, bukan soal menjadi yang terbaik di mata dunia, tapi tentang menjadi versi terbaik dari diri kita, setiap hari.
Dalam setiap kekurangan, ada kekuatan tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.
Mungkin ini tidak mudah,
Tapi bukan berarti tidak mungkin.
Your friend,
Debi
